SERANG, klikviral.com - Akhir jabatan Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten sudah selesai, dengan dilantiknya Al Muktabar sebagai PLT Gubernur Banten yang dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang sekaligus melantik lima para penjabat (pj) gubernur, di Ruang Sasana Bhakti Praja (SBP) Gedung C lantai 3 Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (12/05/2022)
Ali peserta aksi unjuk rasa mengatakan kepada awak media klikviral.com "Sederet permasalahan belum terselesaikan. memori 5 tahun kebelakang kita perlu uraikan kembali atas rencana konsepsi pembangunan yang akan diwujudkan bagi masyarakat Banten"
"Dimana yang tertuang pada visi -misi Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten terpilih, sebagai berikut : Banten yang maju, mandiri, berdaya saing, sejahtera dan berakhlakul karimah."
Misi : 1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik ( good governance ). 2. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur. 3. Meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan berkualitas. 4. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan berkualitas. 5. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. ucapnya
"Tidak kita pungkiri dalam 5 tahun kinerja kepemimpinan WH-Andika tentu ada beberapa catatan prestasi atas capaian target yang telah di tuntaskan yaitu Pembangunan jalan playover, Rumah Sakit, Banten Internasional Stadium (BIS) dan pertumbuhan ekonomi pada 2020."
Namun demikian, sebuah hasil kerja pembangunan diatas, tidak berimplikasi terhadap kesejahteraan masyarakat, fakta bahwa masyarakat Banten masih berada pada garis kemiskinan cukup tinggi."imbuhnya
"Berdasarkan data BPS. Hal tersebut, diperparah atas tingkat pengangguran di Propinsi Banten tertinggi ke 3 secara nasional."tegasnya
"Data BPS menunjukkan tingkat pengangguran terbuka ( TPT ) di Propinsi Banten sebesar 8,98 % pada agustus 2021. Padahal potensi atas penduduk usia kerja Propinsi Banten berjumlah 9,81 juta jiwa pada agustus 2021. Dengan rincian, yang merupakan angkatan kerja ada 6,26 juta jiwa dan yang bukan angkatan kerja 3,55 juta jiwa. Terdapat 5,69 juta jiwa angkatan kerja yang bekerja, sementara yang menganggur ada 562,31 ribu jiwa ( 8,98% )." tutupnya
(Tantowi/RG)
