Serang, Media Kriminalitas- Kondisi jalan banyak yang berlobang dan minimnya Lampu penerangan Jalan di sepanjang ruas jalan utama Anyer-Cinangka dan tentunya dapat membahayakan pengguna jalan, terutama saat musim hujan di malam hari.
Sekjen DPP Lembaga Front Pemantau Kriminalitas (FPK) Rezqi Hidayat,S.Pd, mengungkapkan bahwa kurangnya lampu penerangan jalan (PJU) dan jalan yang berlubang membuat pengguna jalan harus ekstra hati-hati, terkhusus pada pengendara sepeda motor saat melintas di malam hari, karena banyak jalan berlubang dan digenangi air,hal tersebut bisa berakibat terjadinya lakalantas.
Rezqi, menilai, pada malam hari kondisi jalan kian mengkhawatirkan, lantaran dengan kondisi gelapnya jalan semakin sulit pengendara untuk melihat lubang yang banyak tersebar sepanjang jalan Anyer-Cinangka, akibat pihak pelaksana pekerjaan tambal sulam jalan yang abaikan rambu-rambu perbaikan jalan, tentunya ini menjadi catatan pihak lembaga, untuk di tindaklanjuti kepada instansi terkait dan pihak yang berkaitan.
“Lampu penerangan jalan padam. Jadi kalau lewat sini harus hati-hati dan pelan-pelan saat berkendara, apalagi dengan sepeda motor. Kalau nggak hati-hati ya bisa masuk ke jalan berlubang dan mengakibatkan kecelakaan terang Rezqi.
Rezqi juga menegaskan bahwa banyak warga masyarakat yang mengeluh dan mengadukan perihal jalan yang berlubang dan minimnya penerangan jalan umum disepanjang jalan Anyer Cinangka, bahkan sampai ke Carita kondisi jalan berlubang dan PJU perlu mendapat perhatian dari pihak pemerintah daerah serta pemerintah pusat ” Ujar Rezqi kepada awak media, ( Sabtu, 30/05/2025)
Ia menambahkan, kerusakan jalan di kawasan tersebut diperparah oleh tingginya lalu lintas kendaraan bermuatan berat. Akibatnya, jalan yang baru diperbaiki beberapa bulan lalu kini kembali mengalami kerusakan.
Hal senada juga disampaikan oleh Chepi warga Anyer, ia menyebut kondisi jalan yang berlubang dan minimnya penerangan semakin berisiko saat hujan turun karena lubang tertutup genangan air, hal itu menyebabkan sulitnya pengendara untuk mengetahui keberadaan lubang yang berpotensi mencelakainya.
“Ya lebih bahaya lagi kalau musim hujan, jalan-jalan ini ketutup air. Jika pengendara motor yang nggak tahu pasti diterabas dan terjatuh. Apalagi jalan juga gelap,” paparnya.
Lebih lanjut Chepi mengungkapkan, bahwa perbaikan jalan yang dilakukan selama ini hanya berupa tambal sulam, sehingga tidak bertahan lama dan cepat kembali rusak.
Dengan begitu, warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret dalam perbaikan jalan serta penerangan di kawasan tersebut agar tidak ada lagi korban kecelakaan akibat kondisi jalan yang tidak layak.(Red)