Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga mengatakan pengeroyokan itu terjadi di kediaman korban di daerah Ciracas, Kota Serang pada Senin (5/12) pukul 17.30 WIB.
"Pengeroyokan dilakukan dengan menggunakan tangan kosong dan alat berupa gagang sapu," kata Shinto dalam keterangannya, Rabu (7/12).
Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka pada bagian hidung, mulut, pipi dan tangan. Korban, terang Shinto, dan saat ini masih dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Serang.
Shinto juga mengungkapkan bahwa korban dan pelaku saling mengenal, bahkan masih memiliki hubungan keluarga. Diduga pengeroyokan ini bermula dari kesalahpahaman antara keduanya.
"Permasalahan awal terkait kesalahpahaman dalam komunikasi yang disampaikan korban kepada EW, istri pelaku ZW tentang iklan usaha korban yang naik di salah satu radio, sehingga menimbulkan ketersinggungan pelaku," tutur Shinto.
Lebih jauh Shinto menyampaikan bahwa aksi pengeroyokan itu telah dilaporkan ke Polda Banten dan tengah diselidiki oleh penyidik Ditreskrimum.
"LP saat ini akan ditindaklanjuti oleh penyidik Ditreskrimum Polda Banten dan tentu saja pelayanan penegakan hukum akan dilakukan terhadap pelaku sesuai SOP penyidikan," ucap dia.(Red)
